Dasar Penyusutan Aktiva Tetap
Diposting oleh Oni Zamroni

Aktiva tetap terdiri dari bangunan, mesin pabrik, peralatan pabrik, perabot kantor, kendaraan, dan perlengkapan. Harta yang tergolong aktiva tetap memiliki umur manfaat lebih dari satu tahun.
Pada setiap periode pembukuan akuntansi, aktiva tetap akan disusutkan sesuai masa manfaatnya dan akan mengalami pengurangan pada perode akuntansi yang bersangkutan. Beban penyusutan aktiva tetap akan di transfer ke akun laba rugi.
Aktiva tetap memiliki dua prinsip dalam perhitungan dan pelaporannya, diantaranya sebagai berikut :
Prinsip biaya atau Cost principle. Prinsip tersebut memberikan pengertian bahwa beban penyusutan dilaporkan berdasar pada nilai historis atau nilai yang sesungguhnya dari harga perolehan aktiva tetap yang dilaporkan pada laporan laba rugi dan neraca.
Prinsip penandingan atau Matching principle. Prinsip tersebut menyatakan bahwa biaya aktiva tetap dialokasikan kepada beban penyusutan sesuai dengan umur manfaat aktiva tetap. Jadi, apabila umur manfaat suatu aktiva tetap empat tahun, maka biaya akan dibagi dan dibebankan selama empat tahun sesuai dengan umur manfaat aktiva tersebut.
Pada penyusutan aktiva tetap terdapat beberapa metode penyusutan/depresiasi diantaranya adalah metode penyusutan garis lurus dan penyusutan dipercepat. Semua aktiva tetap bisa disusutkan kecuali tanah yang diasumsikan mempunyai umur manfaat tidak terbatas dan bisa bertahan selamanya.
Nilai residu (residual value) adalah nilai sisa aktiva tetap pada akhir umur manfaat aktiva. Asumsinya adalah bahwa setiap aktiva tetap tidak seluruhnya terpakai habis, dengan kata lain jika aktiva tetap berbentuk mobil apabila habis masa manfaatnya, sisanya adalah mobil tua atau rongsokan, dan itu masih mempunyai nilai meskipun masa manfaatnya sudah habis.
Contoh Perhitungan Penyusutan Aktiva Tetap
Agar lebih memahami pencatatan akuntansi aktiva tetap, mari sama-sama kita ambil contoh kasus pada PT. Angin Ribut, adapun ilustrasinya adalah sebagai berikut :
Pada tanggal 1 Januari 2012, PT. Angin Ribut membeli peralatan kantor seharga Rp 11.500.000,-. Peralatan tersebut memiliki estimasi umur manfaat selama 5 tahun dan estimasi nilai residu (residual value) sebesar Rp 1.500.000,-. Metode penyusutan aktiva tetap menggunakan metode penyusutan garis lurus.
Untuk perhitungan penyusutan aktiva tetap pada kasus di atas adalah sebagai berikut :
Harga perolehan aktiva tetapDikurangi : Nilai residuEstimasi biaya depresiasi Umur manfaat aktiva tetap Biaya depresiasi per tahun Biaya depresiasi per bulan | 11.500.000(1.500.000)10.000.000 5 2.000.000 166.667 |
Aktiva tetap yang disusutkan adalah Rp 10.000.000,- setelah dikurangi nilai residu sebesar Rp 1.500.000,-. Penyusutan per tahunnya adalah Rp 2.000.000,- dari perhitungan estimasi biaya depresiasi dibagi umur manfaat selama 5 tahun.
Adapun pencatatan transaksi jurnal atas aktiva tetap pada contoh di atas adalah :
Pencatatan transaksi per bulan,
Nama Akun | Debit | Credit | ||
Beban Penyusutan Aktiva Tetap | 166.667 | – | ||
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap | – | 166.667 |
Atau anda juga bisa mencatat transaksi penyusutan aktiva tetap pada akhir tahun, adapun jurnalnya sebagai berikut :
Nama Akun | Debit | Credit | ||
Beban Penyusutan Aktiva Tetap | Beban Penyusutan Aktiva Tetap | |||
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap | – | 2.000.000 |
Tulisan ini terinspirasi dari website AccountingCoach.com, silahkan anda kunjungi websitenya untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai penyusutan aktiva tetap. Semoga bermanfaat.