Penghapusan Langsung – Direct Write Off

Penghapusan Langsung – Direct Write Off

Penghapusan langsung (direct write off) bekerja dengan mekanisme yang sederhana. Dari contoh sebelumnya, dengan metode ini tidak diperlukan langkah antisipasi pada tahun 2012. Jadi, ketika piutang tidak dapat direalisasi pembayarannya tahun 2013 maka pada tahun itu pula diakui sebagai biaya karena kerugian tidak dibayarnya piutang senilai Rp 25 juta.

Akibatnya biaya harga pokok penjualan yang dilaporkan tahun 2012 terlalu rendah dan laba tahun 2012 menjadi terlalu tinggi Rp 25 juta karena dari penjualan Rp 1 miliar sebenarnya hanya Rp 975 juta saja yang dapat dikonversi menjadi uang kas. Pada sisi lain, tahun 2013 biaya dilaporkan terlalu tinggi senilai Rp 25 juta.

(Dr) Biaya piutang tidak tertagih Rp 20.000.000,-

(Cr) Piutang Rp 20.000.000,-

Mengapa metode ini tetap diperbolehkan untuk digunakan?

Kita harus mengingat bahwa akuntansi menyediakan berbagai alternatif yang bisa digunakan sepanjang memenuhi konsep yang ada pada kerangka konseptual akuntansi. Penghapusan langsung dapat digunakan bila ternyata berdasarkan pengalaman, jumlah yang tidak tertagih sangat kecil sehingga dapat diabaikan.

Konsep materialitas digunakan dalam hal ini meskipun harus mengorbankan akurasi atau ketepatan. Mengapa tidak berusaha akurat dengan menunggu sampai akhirnya semua piutang yang terjadi karena penjualan tahun 2012 tersebut terbayar atau tidak. Timeliness akan menjadi penghalang, informasi harus senantiasa disajikan tepat waktu agar memiliki daya guna yang tinggi, jadi mustahil perusahaan harus menunggu penyajian informasi untuk alasan akurasi data.