Menghitung Rasio Aktiva Tetap terhadap Utang Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang seringkali dijamin oleh aktiva tetap. Rasio total aktiva tetap terhadap kewajiban jangka panjang menyediakan ukuran solvensi yang mengindikasikan marjin pengaman kepada kreditor. Rasio tersebut juga memberikan indikasi mengenai kemampuan potensial perusahaan untuk meminjam dana tambahan atas dasar jangka panjang.
Rasio aktiva tetap terhadap kewajiban jangka panjang (ratio of fixed assets to long-term liabilities) dihitung sebagai berikut:
Rasio aktiva tetap terhadap kewajiban jangka panjang = Aktiva tetap (bersih) / Kewajiban jangka panjang
Sebagai ilustrasi, data-data berikut diambil dari laporan keuangan PT. Part Elektro Indonesia tahun 2012 dan 2011:
2012 | 2011 | |
Properti, pabrik, dan peralatan (bersih) | Rp 11.118.000.000,- | Rp 11.026.000.000,- |
Utang jangka panjang | Rp 4.670.000.000,- | Rp 5.161.000.000,- |
Rasio aktiva tetap terhadap kewajiban jangka panjang (utang) untuk tahun 2012 adalah 2,4 (11.118.000.000/4.670.000.000) dan 2,1 (11.026.000.000/5.161.000.000) untuk tahun 2011. Peningkatan rasio ini dari 2,1 pada tahun 2011 menjadi 2,4 pada tahun 2012 mengindikasikan lebih banyak marjin pengaman bagi para kreditor.
Sama seperti ukuran-ukuran keuangan lainnya, interpretasi dan analisis akan lebih berarti jika dibandingkan dengan rasio yang sama pada periode lainnya dan dengan rata-rata industry. Lihat artikel lainnya, Rasio kiamat – doomsday ratio dan Pengertian marginal cost dan biaya rata-rata. Semoga bermanfaat.