Differensial Cost dan Incremental Cost
Pembuatan keputusan untuk memilih suatu alternatif pilihan membawa dampak berupa munculnya perbedaan biaya. Pemilihan keputusan untuk memindahkan lokasi kantor cabang dari sentra perkantoran ke sentra pemukiman membawa dampak perubahan biaya operasi.
Bila di area perkantoran tidak diperlukan biaya pengamanan, biaya listrik, kebersihan, dan sebagainya. Sebaliknya, bila kantor cabang ditetapkan di area perumahan akan memerlukan tambahan biaya tersebut. Pada sisi yang lain, area perkantoran akan relatif lebih mahal dan fleksibilitas penggunaan ruang kerja lebih kecil dibandingkan dengan menyewa perumahan.
Setelah diperhitungkan, total biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan kantor cabang di area perkantoran adalah Rp 450 Juta dan di area perumahan Rp 350 Juta. Maka, selisih Rp 100 Juta disebut sebagai differensial cost atau perbedaan biaya antara pilihan yang satu dengan yang lain.Differensial cost dikenal juga dengan istilah incremental cost. Artinya, differential cost yang terjadi akan dapat digunakan sebagai satuan dalam perhitungan kelipatan biaya. Misalnya, dalam pemilihan alternatif produksi dengan menggunakan bahan bakar gas atau bahan bakar minyak, unit cost-nya berbeda sebesar Rp 10 untuk kapasitas produksi 1 juta unit.
Bila kapasitas ditingkatkan menjadi 2 juta unit maka dapat dipastikan bahwa perbedaan total cost akan meningkat dua kali lipat. Dengan kata lain, Rp 10 adalah incremental cost atau tambahan biaya yang terjadi sejalan dengan peningkatan unit yang diproduksi. Bila unit diproduksi 1 juta maka differensial cost adalah Rp 10 Juta, unit yang diproduksi 2 juta maka differensial cost menjadi 20 Juta. Lihat juga artikel lainnya, Joint cost dan produk sampingan dan Sunk cost. Semoga bermanfaat.