Rumus Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan. Sebuah perusahaan dagang harus menyimpan persediaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Kegagalan untuk melakukan hal itu bisa mengakibatkan hilangnya penjualan. Di sisi lain, terlalu banyak menyimpan persediaan akan mengurangi solvensi karena tertimbunnya sejumlah dana yang semestinya dapat digunakan untuk melakukan ekspansi dan memperbaiki operasi.
Selain itu, kelebihan persediaan juga dapat menambah beban seperti menyimpan, asuransi, dan pajak properti. Terakhir, persediaan yang berlebihan akan meningkatkan resiko kerugian akibat penurunan harga, kerusakan, atau perubahan pola belanja pelanggan.
Sama seperti banyak jenis analisis keuangan yang lain, adalah mungkin untuk menggunakan lebih dari satu ukuran dalam menganalisis efisiensi dan efektivitas pengelolaan persediaan perusahaan. Dua ukuran yang dimaksud adalah perputaran persediaan dan jumlah hari penjualan dalam persediaan.
Perputaran persediaan (inventory turnover) mengukur hubungan antara volume barang dagang yang dijual dengan jumlah persediaan yang dimiliki selama periode berjalan. Rasio ini dihitung sebagai berikut:
Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan / Persediaan Rata-rata
Persediaan rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan angka-angka mingguan, bulanan, atau tahunan. Untuk menyederhanakan, kita menentukan persediaan rata-rata dengan membagi jumlah persediaan pada akhir dan awal tahun dengan 2. Sepanjang jumlah persediaan yang dimiliki sepanjang tahun stabil, rata-rata ini akan akurat bagi analisis kita.
Sebagai ilustrasi, data-data berikut diambil dari laporan tahunan PT. Farah Elektro dan PT. Garuda Teknologi:
PT. Farah Elektro | PT. Garuda Teknologi | ||
Harga pokok penjualan | 15.040.177.000,00 | 705.379.000,00 | |
Persediaan: | |||
Awal tahun | 1.113.937.000,00 | 81.091.000,00 | |
Akhir tahun | 1.109.791.000,00 | 79.192.000,00 | |
Rata-rata | 1.111.864.000,00 | 80.141.500,00 | |
Perputaran persediaan | 13,5 | 8,8 |
Perputaran persediaan bagi PT. Farah Elektro adalah 13,5 dan untuk PT. Garuda Teknologi adalah 8,8. Secara umum, semakin besar perputaran persediaan, semakin efisien dan efektif perusahaan mengelola persediaannya.
Jumlah hari penjualan dalam persediaan (number of day’s sales in inventory) adalah ukuran kasar mengenai lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membeli, menjual, dan mengganti persediaan. Hal ini dihitung sebagai berikut:
Jumlah Hari Penjualan dalam Persediaan = Persediaan Akhir Tahun / Harga Pokok Penjualan rata-rata harian
Harga pokok penjualan rata-rata harian ditentukan dengan membagi harga pokok penjualan dengan 356 (jumlah hari dalam 1 tahun). Jumlah ini dalam persediaan PT. Farah Elektro dan PT. Garuda Teknologi adalah:
PT. Farah Elektro | PT. Garuda Teknologi | ||
Harga pokok penjualan | |||
rata-rata harian | |||
15.040.177.000,00/365 | 41.205.800,00 | ||
705.379.000,00/365 | 1.932.545,00 | ||
Persediaan akhir | 1.109.791.000,00 | 79.192.000,00 | |
Jumlah hari penjualan | |||
dalam persediaan | 26,9 hari | 41 hari |
Secara umum, semakin rendah jumlah hari penjualan dalam persediaan, semakin baik. Seperti halnya dengan perputaran persediaan, setiap industri mempunyai karakteristik yang berbeda antara satu dengan lainnya, sehingga tidak ada rasio yang tepat yang berlaku bagi seluruh industri. Semoga bermanfaat.